Selasa, 12 Desember 2017

Katalog Online


 A.   Pengertian Katalog


Katalog berasal dari bahasa yunani yang berarti “daftar”, dalam pengertian umum adalah daftar nama-nama, judul dan barang-barang. Sedangkan dalam perpustakaan, katalog adalah daftar buku yang dibuat menurut sistem atau cara tertentu, secara alfabetis maupun secara sistematis untuk memudahkan temu kembali bahan pustaka yang dibutuhkan pengguna perpustakaan (user atau pemustaka) maupun oleh petugas perpustakaan.

B.   Pengertian Katalog Online


Katalog online adalah katalog yang data bibliografinya disimpan dalam database komputer. Untuk membuat katalog online dibutuhkan perangkat komputer dan program aplikasi tertentu karena ‘pemanggilan data’ dilakukan dengan menggunakan bahasa komputer. Contoh : Online Public Access Catalogue (OPAC). Penelusuran dapat dilakukan dengan berbagai pendekatan sekaligus, misalnya melalui judul, subjek, dan sebagainya yaitu dengan menggunakan penelusuran boolean logic.

C.   Pengertian OPAC (Open Public Access Catalog

 Menurut Horgan (1994,1) menyatakan OPAC adalah suatu sistem temu balik informasi, dengan satu sisi masukan (input) yang menggabungkan pembuatan file yang tercantum dan indeks. Pengguna dapat menggunakan OPAC untuk menjawab permintaan atau pertanyaan tertentu dan menjadi salah satu sarana atau alat bantu untuk menelusuri informasi di perpustakaan yang menggunakan sistem komputer yang terpasang jaringan  LAN (Local Area Network).

Jadi secara umum, OPAC adalah suatu sistem temu balik informasi berbasis komputer yang digunakan oleh pengguna untuk menelusuri koleksi suatu perpustakaan atau unit informasi lainnya.


D.   Sejarah OPAC


Sejarah perkembangan sistem OPAC (Online Public Access Catalog) meliputi:


a.    Tahun 1960 dan Awal Tahun 1970


Pada tahun  1960an, komputer digunakan di berbagai perpustakaan umum dan perguruan tinggi untuk membantu membuat katalog. Pada saat itu, pengoperasian sistem komputer masih berada pada model atau cara yang sangat variatif sehingga kemungkinan penelusuran informasi dengan katalog terpasang (online) dianggap masih jauh dari kenyataan. Pada awal  1970an, sejumlah perpustakaan mulai menggunakan  sistem komputer induk untuk mengembangkan sistem lokal. Sistem lokal ini didesain dan dirancang oleh staf dari pusat komputer.

b.      Pertengahan Tahun 1970an


Pada masa tersebut,  komputer mulai menggunakan proses pengawasan sirkulasi di perpustakaan. Sistem komputer digunakan untuk tujuan pengumpulan data, khususnya pencatatan peminjaman. COM (Computer Output on Microfilm) menjadi metode yang terkenal digunakan untuk menghasilkan katalog. Perkembangan teknologi komunikasi masa kini juga ditandai dengan munculnya sistem kerjasama pengatalogan dan pemanfaatan bersama diberbagai perpustakaan. Misalnya, di Inggris LASER  (London and South Eastern Library Region), dan di  Amerika Utara OCLC  (Ohio Collehe Library Centre). Sistem kerjasama ini menghasilkan cantuman kalatog pada komputer untuk sejumlah  pepustakaan yang berpartisipasi, baik dalam bentuk COM atau kartu katalog.

c. Akhir Tahun 1970an dan Awal tahun 1980an


Pengenalan komputer mikro (microcomputer) di era ini, mendorong berbagai perpustakaan semakin mandiri untuk menggunakan fasilitas komputer yang diperoleh dari perusahaan sebagai pelanggannya dan pengembangan serta perancangan sistem sendiri (in-house system). Penggunaan komputer mikro menjadi terkenal karena menyediakan fasilitas untuk melakukan akses secara terpasang (online) terhadap berbagai simpanan (file) dalam sistem sirkulasi. Sistem  komputer yang digunakan pada masa itu di perpustakaan mampu menelusuri cantuman bibiliografi secara online, sehingga sistem itu disebut sebagai sistem OPAC. Munculnya sistem OPAC di sejumlah perpustakaan tertentu, merupakan perkembangan utama yang terjadi dalam automasi perpustakaan sampai awal tahun  1980an.

d. Pertengahan Sampai Akhir Tahun 1980an


Pada masa ini, perpustakaan menggunakan sistem OPAC makin meningkat. Mereka mulai menyediakan sistem yang terintegrasi untuk manajemen perpustakaan, mencakup modul atau sub-sistem yang berbeda, seperti pengatalogan, akuisisi, sirkulasi, pengawasan serial, layanan antar perpustakaan dan juga OPAC. Banyak perpusatkaan yang menyediakan anggaran khusus untuk pengembangan sistem OPAC. Misalnya, tahun 1985 The Britih Library Reserach and Development menyediakan anggaran sejumlah 317.395 found untuk setiap proyek penelitian sistem OPAC.

e.    Tahun 1990an


Pada tahun  1990an, terlihat perubahan besar pada sitem manajemen perpustakaan dengan menawarkn kecenderungan dari sistem milik sendri (proprietary systems) bergerak ke arah sistem terbuka. Sejumlah permasalahan yang ditemui pada pengoperasian sistem di masa sebelumnya diinvetarisir dan ditemukan bahwa sejumlah besar sistem yang ada diperpustakaan pada tahun 1980an hanya bisa dijalankan pada perangkat keras (hardware) seperti DOBIS/LIBID, Geac, LIBERTAS dan URIC.

E. Tujuan dan Fungsi OPAC

 a. Tujuan OPAC

Jadi, tujuan penyediaan OPAC di perpustakaan adalah untuk memberi kepuasan kepada pengguna dan staf perpustakaan dan mempercepat pencarian informasi yang tersedia di perpustakaan

b. Fungsi OPAC


Jadi, fungsi katalog secara umum adalah untuk menunjukkan tempat suatu buku, menginventarisasikan semua koleksi yang dimiliki perpustakaan, serta memberikan kemudahan untuk mencari koleksi yang ada di perpustakaan.


F. Teknik Penelusuran OPAC


Menurut Saleh (1996 : 76-81) Teknik penelusuran OPAC terbagi dalam lima bagian, yaitu:


       Penelusuran dengan kamus istilah. Penelusuran menggunakan istilah yang sudah dibuat oleh CDS atau ISIS pada saat mengindeks suatu ruas atau sub ruas.

       Penelusuran bebas. Pengguna bebas mengetikkan apa saja yang ingin dicari karena sistem ini merupakan pengganti katalog.

       Penelusuran dengan ekspresi  Boolean. Penelurusan dengan  Boolean ini memungkinkan pengguna untuk mendapatkan umpan balik informasi yang lebih tepa sesuai dengan apa yang diinginkan.

       Penggunaan teknik ANY merupakan cara mengelompkkkan istilah yang dapat dipakai sebagai penelusuran.

       Pemotongan istilah. Pemotongan istilah digunakan apabila akan menjaring seluruh kata yang ada dalam basis data yang diminta dalam bentuk query.

G. Keutungan dan Kerugian

a. Keuntungan OPAC

menurut Fatahi dalam Hasugian (2004 : 9) menyatakan bahwa OPAC memiliki beberapa kelebihan dari katalog kartu yaitu sisi penelusuran mencakup interaksi (interaction), bantuan pengguna (user assistance), kepuasan pengguna (user satisfaction), kemampuan penelusuran

(searching capabilities), keluaran dan tampilan (out and display), ketersediaan dan akses

(availabilitu and access).


b. Kerugian OPAC


Dari berbagai keuntungan, OPAC juga memiliki peluang kekurangan. Menurut Hermanto (2007 : 1) adalah:

1. Belum semua bahan pustaka masuk ke data komputer sehingga pengguna mengalami kesulitan dalam melakukan penelusuran.

2. Tergantung aliran  listrik, bila listrik mati maka kegiaan penelusuran bahan pustaka akan terganggu.


3.  Kurangnya ketersediaan komputer terminal OPAC untuk menelusuri informasi yang dimiliki perpustakaan.

H.  Langkah-langkah Penelusuran OPAC


Berikut langkah – langkah dalam menelusur informasi melalui OPAC:


a.  Masuk ke menu awal layanan OPAC, klik pencarian koleksi yang ada pada sebelah kiri menu utama.

b.   Menu akan berubah seperti pada gambar di bawah ini, pada menu ini kriteria pencarian koleksi dapat berdasarkan judul, pengarang, dan subjeknya.

c.  Setelah kita mengisi kolom yang kita cari maka menu akan berubah tampilannya.


OPAC  (Katalog  Bersama)  UIN  Raden  Fatah  dapat  di  akses  pada  link  berikut

http://slims.radenfatah.ac.id/katalogbersama



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Website dan Perpustakaan

Perkembangan dunia Teknologi Informasi telah menyeluruh menyebar kesemua lini termasuk Perpustakaaan. Informasi dalam masyarakat sangatl...