A. Pengertian Katalog
Katalog berasal dari bahasa yunani yang berarti “daftar”, dalam
pengertian umum adalah daftar nama-nama, judul dan barang-barang. Sedangkan
dalam perpustakaan, katalog adalah daftar buku yang dibuat menurut sistem atau
cara tertentu, secara alfabetis maupun secara sistematis untuk memudahkan temu
kembali bahan pustaka yang dibutuhkan pengguna perpustakaan (user atau
pemustaka) maupun oleh petugas perpustakaan.
B. Pengertian Katalog
Online
Katalog online adalah katalog yang data bibliografinya disimpan dalam
database komputer. Untuk membuat katalog online dibutuhkan perangkat komputer
dan program aplikasi tertentu karena ‘pemanggilan data’ dilakukan dengan
menggunakan bahasa komputer. Contoh : Online Public Access Catalogue (OPAC).
Penelusuran dapat dilakukan dengan berbagai pendekatan sekaligus,
misalnya melalui judul, subjek, dan sebagainya yaitu dengan menggunakan
penelusuran boolean logic.
C. Pengertian OPAC
(Open Public Access Catalog
Menurut Horgan (1994,1) menyatakan OPAC adalah suatu sistem temu balik
informasi, dengan satu sisi masukan (input) yang menggabungkan pembuatan file
yang tercantum dan indeks. Pengguna dapat menggunakan OPAC untuk menjawab
permintaan atau pertanyaan tertentu dan menjadi salah satu sarana atau alat
bantu untuk menelusuri informasi di perpustakaan yang menggunakan sistem
komputer yang terpasang jaringan LAN
(Local Area Network).
Jadi secara umum, OPAC adalah suatu sistem temu balik informasi
berbasis komputer yang digunakan oleh pengguna untuk menelusuri koleksi suatu
perpustakaan atau unit informasi lainnya.
Sejarah
perkembangan sistem OPAC (Online Public Access Catalog) meliputi:
a. Tahun 1960 dan Awal
Tahun 1970
Pada tahun 1960an, komputer digunakan di berbagai perpustakaan
umum dan perguruan tinggi untuk membantu membuat katalog. Pada saat itu,
pengoperasian sistem komputer masih berada pada model atau cara yang sangat
variatif sehingga kemungkinan penelusuran informasi dengan katalog terpasang
(online) dianggap masih jauh dari kenyataan. Pada awal 1970an, sejumlah
perpustakaan mulai menggunakan sistem komputer induk untuk mengembangkan
sistem lokal. Sistem lokal ini didesain dan dirancang oleh staf dari pusat
komputer.
b. Pertengahan Tahun
1970an
Pada masa tersebut, komputer
mulai menggunakan proses pengawasan sirkulasi di perpustakaan. Sistem
komputer digunakan untuk tujuan pengumpulan data, khususnya pencatatan
peminjaman. COM (Computer Output on Microfilm) menjadi metode yang
terkenal digunakan untuk menghasilkan katalog. Perkembangan teknologi
komunikasi masa kini juga ditandai dengan munculnya sistem kerjasama
pengatalogan dan pemanfaatan bersama diberbagai perpustakaan. Misalnya, di
Inggris LASER (London
and South Eastern Library Region), dan di Amerika Utara OCLC (Ohio
Collehe Library Centre). Sistem kerjasama ini menghasilkan cantuman
kalatog pada komputer untuk sejumlah pepustakaan
yang berpartisipasi, baik dalam bentuk COM atau kartu katalog.
c. Akhir Tahun 1970an dan Awal tahun 1980an
Pengenalan komputer mikro (microcomputer) di era ini, mendorong
berbagai perpustakaan semakin mandiri untuk menggunakan fasilitas komputer yang
diperoleh dari perusahaan sebagai pelanggannya dan pengembangan serta
perancangan sistem sendiri (in-house system). Penggunaan komputer
mikro menjadi terkenal karena menyediakan fasilitas untuk melakukan
akses secara terpasang (online) terhadap berbagai simpanan (file) dalam sistem
sirkulasi. Sistem komputer
yang digunakan pada masa itu di perpustakaan mampu menelusuri cantuman
bibiliografi secara online, sehingga sistem itu disebut sebagai sistem OPAC.
Munculnya sistem OPAC di sejumlah perpustakaan tertentu, merupakan perkembangan utama yang terjadi dalam automasi
perpustakaan sampai awal tahun 1980an.
d. Pertengahan Sampai Akhir Tahun 1980an
Pada masa ini, perpustakaan menggunakan sistem OPAC makin meningkat.
Mereka mulai menyediakan sistem yang terintegrasi untuk manajemen perpustakaan,
mencakup modul atau sub-sistem yang berbeda, seperti pengatalogan, akuisisi,
sirkulasi, pengawasan serial, layanan antar perpustakaan dan juga OPAC. Banyak
perpusatkaan yang menyediakan anggaran khusus untuk pengembangan sistem OPAC.
Misalnya, tahun 1985 The Britih Library Reserach and Development menyediakan
anggaran sejumlah 317.395 found untuk setiap proyek penelitian
sistem OPAC.
e. Tahun 1990an
Pada tahun 1990an, terlihat perubahan besar pada sitem
manajemen perpustakaan dengan menawarkn kecenderungan dari sistem milik sendri (proprietary
systems) bergerak ke arah sistem terbuka. Sejumlah permasalahan yang
ditemui pada pengoperasian sistem di masa sebelumnya diinvetarisir dan
ditemukan bahwa sejumlah besar sistem yang ada diperpustakaan pada tahun 1980an hanya bisa dijalankan pada perangkat keras (hardware)
seperti DOBIS/LIBID, Geac, LIBERTAS dan URIC.
E. Tujuan dan Fungsi OPAC
a. Tujuan OPAC
Jadi, tujuan penyediaan OPAC di perpustakaan adalah untuk memberi
kepuasan kepada pengguna dan staf perpustakaan dan mempercepat pencarian
informasi yang tersedia di perpustakaan
b. Fungsi OPAC
Jadi, fungsi katalog secara umum adalah untuk menunjukkan tempat suatu
buku, menginventarisasikan semua koleksi yang dimiliki perpustakaan, serta
memberikan kemudahan untuk mencari koleksi yang ada di perpustakaan.
Menurut Saleh (1996 : 76-81) Teknik penelusuran OPAC terbagi dalam
lima bagian, yaitu:
•
Penelusuran dengan kamus istilah.
Penelusuran menggunakan istilah yang sudah dibuat oleh CDS atau ISIS pada saat
mengindeks suatu ruas atau sub ruas.
•
Penelusuran bebas. Pengguna bebas
mengetikkan apa saja yang ingin dicari karena sistem ini merupakan pengganti
katalog.
•
Penelusuran dengan ekspresi Boolean. Penelurusan dengan Boolean
ini memungkinkan pengguna untuk mendapatkan umpan balik informasi yang
lebih tepa sesuai dengan apa yang diinginkan.
•
Penggunaan teknik ANY merupakan cara
mengelompkkkan istilah yang dapat dipakai sebagai penelusuran.
•
Pemotongan istilah. Pemotongan istilah
digunakan apabila akan menjaring seluruh kata yang ada dalam basis data yang
diminta dalam bentuk query.
G. Keutungan dan Kerugian
a. Keuntungan OPAC
menurut Fatahi dalam Hasugian (2004 : 9) menyatakan bahwa OPAC
memiliki beberapa kelebihan dari katalog kartu yaitu sisi penelusuran mencakup
interaksi (interaction), bantuan pengguna (user assistance),
kepuasan pengguna (user satisfaction), kemampuan penelusuran
(searching capabilities), keluaran dan tampilan (out and display), ketersediaan dan
akses
(availabilitu and access).
b. Kerugian OPAC
Dari berbagai keuntungan, OPAC juga memiliki peluang kekurangan.
Menurut Hermanto (2007 : 1) adalah:
1. Belum semua bahan pustaka masuk ke data
komputer sehingga pengguna mengalami kesulitan dalam melakukan penelusuran.
2. Tergantung aliran listrik, bila listrik mati maka kegiaan
penelusuran bahan pustaka akan terganggu.
3.
Kurangnya ketersediaan komputer terminal
OPAC untuk menelusuri informasi yang dimiliki perpustakaan.
H. Langkah-langkah
Penelusuran OPAC
Berikut
langkah – langkah dalam menelusur informasi melalui OPAC:
a. Masuk ke
menu awal layanan OPAC, klik pencarian koleksi yang ada pada sebelah kiri menu
utama.
b.
Menu akan berubah seperti pada gambar di
bawah ini, pada menu ini kriteria pencarian koleksi dapat berdasarkan judul,
pengarang, dan subjeknya.
c. Setelah kita
mengisi kolom yang kita cari maka menu akan berubah tampilannya.
OPAC (Katalog Bersama)
UIN Raden Fatah
dapat di akses
pada link berikut
http://slims.radenfatah.ac.id/katalogbersama
Tidak ada komentar:
Posting Komentar